Beranda News

HUT Bhayangkara Ke-78, Pencipta Lagu Assiama Presisi, Mendapat Penghargaan dari Kapolres Bantaeng

29

BANTAENG, POLRESBANTAENG.COM – Sebagai bentuk apresiasi Kapolres Bantaeng AKBP E. Jacky T. Umbu Kaledi,SH S.I.K., M.M. memberikan penghargaan terhadap Bahruddin, S.Sos. yang merupakan salah satu penggiat seni di komunitas pakampong tulen (KOMPLEN) 20 tahun telah berkiprah, pegiat litera, dan juga sebagai Direktur Salu Cinrana Organizer, salah satu tokoh budaya Bantaeng, di HUT Bhayangkara ke-78 sebagai pencipta lagu “ASSIAMA PRESISI” yang digelar di Aula Endra Dharmalaksana 99 Mapolres Bantaeng, Senin (1/7/2024).

Dion sapaan akrabnya, tidak menyangka lagu yang diciptakannya bakal di Launching tepat di HUT Bhayangkara Ke-78, dihadapan Pj Bupati Bantaeng, unsur Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Pejabat utama Polres Bantaeng berikut personelnya.

Hal tersebut disampaikan di mukimnya kampung Lembang Lembang, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng.

Kepada wartawan, Dion mengaku awalnya menciptakan lagu dengan dialek bahasa daerah (Makassar), tetiba Kapolres Bantaeng meminta lirik lagu bahasa Indonesia pada umumnya dan agak Nge-beat. Dan bersamaan sehari itu pula, lagu Assiama Presisi itu selesai.

Beberapa kalimat kemudian disempurnakan yang kemudian kata Bantaeng untuk dimasukkan pada lagu tersebut sebagai bentuk kearifan dari usulan Kapolres Bantaeng AKBP E. Jacky T. Umbu Kaledi,SH S.I.K., M.M. ungkap Dion.

Menurutnya, belum ada Inovasi atau ide menggunakan kearifan lokal yang sakral menurut saya, Assiama merupakan kearifan lokal yang dipadukan dengan program Nasional Kapolri, yakni Presisi Polri sehingga melebur menjadi Assiama Presisi, Katanya.

Dikatakannya, bagi beberapa orang Bantaeng yang paham tentang kata Assiama adalah penyatuan, bukan pengakuan. Di Assiama tidak ada pangkat, golongan, jabatan, strata sosial, asal usul, Agama, budaya. Semua menyatu, tidak adalagi yang menghubungkan ke yang lain, karena sudah satu tujuan yang mulia, demi kemnausiaan, dalam naungan pancasila, bhinneka tunggal ika dalam bait lagu tersebut.

Dion dengan keteduhannya berusaha untuk tidak berlebihan ueforia, dia menuturkan: Bahwa tidak prnah menyangka akan seperti ini, tidak ingin tenar atau mengejae popularitas, saya ciptakan lagu ini sebagai bentuk rasa yang mengalir, tanpa tendensi dan kepentingan didalam agenda kemanusiaan, walaupun kita hanya bagian terkecil untuk melakukan hal meluarbiasakan sesuatu yang sederhana itu ungkapnya. ini merupakan apresiasi terhadap Kapolres Bantaeng yang membuat sebuah ide inovatif dengan menggunakan kearifan lokal, inilah yang saya maknai sehingga tercipta lagu “ASSIAMA PRESISI” .

Dijelaskannya, penulisan teks lirik lagu “Assiama Presisi” ini menggunakan kertas biasa yang tercecer dilantai, dan brkas tumpahan kopi akhirnya terciptalah lagu menjadi Kado HUT Bhahangkara ke 78. Sebuah hal tak terduga. Dion melanjutkan: Dengan pelibatan orang-orang yang tulus dari arrasment musiknya sentuhan oleh seorang maestro dan legend seniman Bantaeng bernama Kak Tajuddin, dan olah vokal group dengan pelatih andal Pak Willybrodus, akhirnya semua menyatu menjadi hirarki yang kuat.

Diob melanutkan, ternyata seseorang melihat dan tetiba hendak dan berkenan melaminating dan membingkainya sebagai bentuk apresiasi pula terhadap sebuah karya yang sarat sejarah katanya! dan pada akhirnya diserahkan pada moment yang bertepatan hari bersejerah bagi Polri dan khususnya Polres Bantaeng dan untuk warga Bantaeng. tumpahan kopi dan beberapa coretan akan menjadi artevak nilai, tanpa harus berpikir materialis. Sebagai nilai yang tak bisa terbayar. Semata bentuk keharuan penyatuan bersama demi kemaslahatan, dan jiwa altruisme.

Seperti diketahui bersama, rasa bangga dan haru itu sudah pasti ada, tidak pernah menyangka sama sekali akan diberikan penghargaan langsung oleh Kapolres Bantaeng AKBP E. Jacky T. Umbu Kaledi,SH S.I.K., M.M., di momentum perayaan HUT Bhayangkara, sejak saya membuat lagu saya mengatakan dalam hati ini adalah momen luar biasa, orang-orang mengapresiasi melalui aransemen lagu tersebut yang hanya melalui dari rekaman Handphone pribadi saya sehingga menjadi lagu yang luar biasa, saya menganggap mungkin ini balasan jika kita tulus, ikhlas berbuat dan ini merupakan bukti bahwa setiap hal dalam kehidupan jalaninya dengan sepenuh jiwa, hati dan ihlas.

Olehnya itu, saya berharap di kepemimpinan selanjutnya tetap menggandeng kegiatan Assiama, walaupun disetiap pemimpin masing-masing mempunyai inovasi tersendiri, karena ruhnya Assiama telah menjadi penanda peradaban secara presisi menuju Indonesia lebih maju. semua elemen bisa berada didalamnya, serta berharap Marwah dan marga ditubuh Polri tetap terjaga.

Selamat Hari Bhayangkara ke-78. Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas. Bersama polri bangun sinergi, melindungi dan mengayomi demi kemanusiaan dalam naungan Pancasila Bhinneka Tunggal Ika. (Anzard)